JENDELA RAMADHAN (4)

DR. Aco Musaddad HM.

Kadis Kominfo SP Polewali Mandar dan Pengurus Dewan Mesjid Indonesia (DMI) Polewali Mandar.

Baca Lainnya :

• Forum Group Discussion (FGD) Pelestarian Bahasa Mandar di Tinambung 0
• Dinas Penanaman Modal Kabupaten Polewali Mandar Gelar Rapat Evaluasi Kepatuhan Perizinan Berusaha0
• Sikapi Soal Sampah di Polman TPA Amola Akan Diaktifkan Uji Coba Pengolahan 0
• Pemkab Polman Hadiri Temu BIMP-EAGA di Kuching, Malaysia0
• MEMBUANG SAMPAH DI SEMBARANG TEMPAT HUKUMNYA HARAM?0

__________________________

MENDESAIN MESJID SEBAGAI PUSAT PEMBERDAYAAN BERBASIS KOMUNITAS.

Al-Dahlawi (1703-1762), ulama terkemuka dari India berpandangan " Bahwa kesejahteraan ekonomi merupakan prasyarat untuk satu kehidupan yang baik. Tingkat kesejahteraan ekonomi yang baik sangat menentukan tingkat kehidupan seseorang, semakin tinggi kesejahteraan ekonominya, akan semakin cepat untuk mencapai kehidupan yang lebih baik (Hayatan Tayyibah). 

Ibnu Khaldun sosiolog muslim terkemuka mengatakan. "Salah satu pilar kemajuan peradaban Islam adalah AMWAL (Wealth) atau ekonomi. Ekonomi adalah pilar paling penting dalam membangun peradaban Islam (IMARAH). Tanpa kemapanan ekonomi, kejayaan Islam akan sulit dicapai, bahkan tidak mungkin diwujudkan. Ekonomi penting untuk membangun negara dan kesejahteraan umat.

DR AHM Sadeq seorang Ekonom dari Asian University Of Bangladesh dalam bukunya Economic Development in Islam, mengemukakan bahwa terdapat dua cara transfer sumber daya ekonomi umat: Pertama, secara komersial yang terjadi melalui aktivitas ekonomi, Kedua, secara sosial terjadi dalam bentuk bantuan zakat, infaq dan sedekah.

MESJID SEBAGAI PUSAT AKTIVITAS UMAT.

Optimalisasi fungsi mesjid di jaman Rasulullah SAW dan para sahabatnya membuat misi Islam "Rahmatan Lil alamin, menjadi kenyataan yang tak terbantahkan, sejarah mencatat Mesjid Nabawi yang dibangun oleh Rasulullah bersama para sahabatnya memiliki multy fungsi yaitu (1) pusat beribadah umat Islam, (2) Sebagai pusat Tarbiyah wa Ta'lim atau pendidikan dan pengajaran, (3) Pusat penyelesaian masalah dalam aspek hukum atau peradilan. (4) Pusat konsultasi dan komunikasi masalah sosial, ekonomi dan budaya. (5) Pusat layanan kesehatan bagi korban perang. (6) Pusat pemberdayaan ekonomi umat. (7) Pusat latihan militer dan urusan pemerintahan, dll.

Fungsi mesjid di jaman Rasulullah merupakan sebuah catatan sejarah yang menegaskan bahwa Mesjid memiliki fungsi dan peran dalam pembangunan umat.

Mesjid seyogyanya dapat memberikan manfaat ekonomi bagi jamaah dan masyarakat sekitarnya. 

Sebagaimana yang disampaikan oleh Wapres KH.Ma'ruf Amin dalam sebuah acara Webinar bertema " Membangun Peradaban Islam Indonesia Berbasis Masjid". KH. Ma'ruf Amin menyampaikan beberapa gagasan diantaranya: 

Pertama: Menjadikan para jamaah masjid sebagai mata rantai ekonomi yang terintegrasi sebagai konsumen, produsen, dan pemilik dalam kegiatan ekonomi yang dibangun melalui masjid, terutama kebutuhan sehari-hari.

Kedua: Kegiatan usaha yang dapat dijalankan untuk pemberdayaan ekonomi umat, diantaranya melalui pendirian lembaga keuangan ultra mikro syariah yang memberikan akses modal bagi pedagang kecil yang tidak dapat mengakses modal di Bank Syari'ah karena dinilai tidak'bankable'.

Dengan demikian kehadiran masjid dapat menjadi media untuk memberdayakan ekonomi umat yang menjadi jama'ah.

Jika hal tersebut bisa dilakukan maka keberadaan masjid betul-betul dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. 

Komunitas jamaah masjid dibangun dengan baik sehingga dapat saling membantu antara satu dengan yang lain.

Membangun Masjid Mart yang dikelola oleh Remaja Masjid, seluruh kebutuhan sehari-hari Jama'ah bisa dilakukan transaksi di Masjid Mart, Mesjid yang berada di poros jalan utama, dapat menyediakan rest area, selain menjadi tempat ibadah masjid juga dapat menjadi tempat istirahat bagi musafir.

Dan tentunya pihak masjid dapat menyediakan Warkop di area halaman Masjid, Kantin, dan yang lainnya yang menjadi kebutuhan jama'ah atau musafir.

Mendesain masjid sebagai pusat pemberdayaan komunitas (Jama'ah), adalah gagasan yang sangat penting untuk membantu program pemerintah dalam penanganan kemiskinan, mengingat jumlah Masjid di Indonesia cukup banyak. 

KESIMPULAN.

1. Masjid selain difungsikan sebagai tempat ibadah juga dapat difungsikan sebagai pusat pemberdayaan komunitas umat (Jama'ah).

2. Masjid dapat berkolaborasi dengan program pemerintah yaitu pengentasan kemiskinan berbasis Masjid.