POLEWALI MANDAR–Sebagai upaya  meningkatkan pelayanan publik di Kabupaten Polewali Mandar, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kabupaten Polewali Mandar telah melaksanakan  Soft Launching Mal Pelayanan Publik Anjungan Izin Masagena (MPP AIM), Senin 21 Desember 2020.

MPP-AIM ini yang pertama di Sulawesi Barat dan merupakan tindaklanjut dari penandatanganan komitmen penyelenggaraan mal pelayanan publik antara Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar bersama dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (kemenpan rb), 10 maret 2020 di Jakarta.

Andi Masri Masdar Kepala Dinas PM-PTSP mengatakan MPP AIM ini menerapkan konsep front office dan back office. Saat ini, DPMPTSP telah menyelenggarakan 136 jenis pelayanan perizinan dan non perizinan, dan terdapat 6 Instansi vertikal, 4 BUMN, 2 BUMD dan 17 Perangkat Daerah.

“ Harapan kita kepada masyarakat Polewali Mandar lebih mudah memberikan pelayanan, lebih dekat memberikan pelayanan dengan pelayanan yang prima dan terpenuhi kebutuhan masyarakat Polewali Mandar, ” kata Andi Masri.

Instansi vertikal, BUMN, dan BUMD yang hadir dalam soft launching ini melakukan penandatangan MoU MPP AIM. Yaitu, Kapolres Polewali Mandar, Kajari Polewali Mandar, Kepala Bank Sulselbar Cabang Polewali, Kepala Imigrasi Polewali Mandar, Kepala Samsat Polewali Mandar, Kepala PDAM Polewali Mandar, Kepala Kementerian Agama Polewali Mandar, Kepala Pajak Pratama Majene, Kepala Taspen Mamuju, Kepala BPJS Ketenagakerjaan, dan Kepala BPJS Kesehatan.

Lukman Umar Kepala Perwakilan OMBUDSMAN mengatakan, Polewali Mandar telah berhasil meraih predikat zona hijau dengan kepatuhan tinggi di bidang pelayanan publik dari OMBUDSMAN RI tahun 2017.

Andi Ibrahim Masdar Bupati Polewali Mandar dalam sambutannya menyampaikan, upaya perbaikan pelayanan publik harus terus ditingkatkan, utamanya untuk mendorong iklim investasi di daerah kita, Polewali Mandar telah mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sulawesi Barat tahun 2019, yaitu 6,17%, produksi pertanian kita pun mencatatkan angka yang tertinggi Sulawesi Barat yaitu 55,9%, demikian pula dengan produksi perkebunan kelapa, kakao, kopi, termasuk produksi perikanan tangkap dan industri kecil menengah, Polewali Mandar merupakan yang tertinggi di Sulawesi Barat.

Lanjut AIM upaya perbaikan pelayanan harus terus dilakukan bersama-sama secara kolaboratif dan terintegrasi, serta melibatkan partisiasi intansi-instansi vertikal di Polewali Mandar.

 “ Himbauan Saya agar masyarakat Polewali Mandar mengoptimalkan Mal Pelayanan Publik ini, karena tempatnya yang sejuk dan pelayanannya ramah – ramah” ungkap AIM
Pengembangan layanan teknologi informasi melalui pemanfaatan aplikasi oss, masiga dan aplikasi terintegrasi sicantik serta layanan aspirasi pengaduan online rakyat (lapor) juga telah disiapkan untuk mendukung optimalnya pelayanan pada MPP-AIM. Ke depan Pemerintah Daerah meningkatkan kapasitas pelayanan MPP untuk kemudahan, kecepatan, kepastian pelayanan dan tentunya kenyamanan masyarakat saat melakukan pengurusan perizinan dan non perizinan.

Tim Warta Kominfo SP Polewali Mandar