Stabilitas Harga dan Penguatan UMKM, Tema High Level Meeting TPID Provinsi Sulawesi Barat

By Admin Warta Kominfo 17 Mar 2021, 14:00:33 WIB Pembangunan
Stabilitas Harga dan Penguatan UMKM, Tema High Level Meeting TPID Provinsi Sulawesi Barat

Warta Kominfo SP, Polewali Mandar - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Barat menggelar High Level Meeting (HLM) dengan Tema "Stabilitas Harga dan Penguatan UMKM untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi Sulawesi Barat di Masa Pandemi dan Pasca Gempa",   Selasa, 16 Maret 2021, di Hotel Ratih Polewali.

Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Barat sejak tahun 2017-2019, terus tumbuh positif dengan tingkat pertumbuhan di atas Rata-rata Nasional. Adanya pandemi Covid-19 menjadi sangat berdampak bagi Pertumbuhan Ekonomi Nasional maupun Sulawesi Barat. Sepanjang tahun 2020, perekonomian Sulawesi Barat terus mengalami perlambatan, terakhir pada Triwulan IV tahun 2020, perekonomian Sulawesi barat mengalami kontraksi cukup dalam, yaitu sebesar 7,51%. Kondisi perekonomian Sulawesi Barat masih didominasi sektor pertanian, laju pertumbuhan sektor ini, masih tumbuh positif jika dibandingkan sektor lain, yang mengalami kontraksi di tengah dampak pandemi Covid-19.

Kegiatan High Level Meeting, dibuka secara resmi oleh Hj. Enny Anggraeni Anwar, Wakil Gubernur Sulawesi Barat. Dalam sambutannya, Ia berharap High Level Meeting TPID ini, menjadi langkah nyata menghasilkan solusi yang lebih komprehensif dan konkrit dalam mengatasi inflasi di daerah ini, dalam upaya pemulihan ekonomi di Sulawesi Barat.

"Selama Pandemi kurang lebih 1 tahun, efek perekonomian di daerah sangat terasa sekali, utamanya bagi pelaku usaha UMKM. Oleh karena itu, Saya berharap kepada stakeholder dan para pimpinan OPD, jika ingin membeli dan memberi, alangkah baiknya untuk membeli kepada pelaku usaha di daerah kita sendiri, dengan memberdayakan UMKM di daerah kita," Sambut Enny.

Ir. Adrian R. D. Putera sebagai Project Manager Agrosolution PKT PT. Pupuk Kaltim, dalam sambutannya mengatakan, upaya menghadapi kelangkaan pupuk subsidi bagi para petani, PT. Pupuk Indonesia mencanangkan Program Agrosolution untuk membantu para petani yang kesulitan memperoleh pupuk subsidi.

"Program Agrosolution dicanangkan oleh PT. Pupuk Indonesia untuk membantu petani-petani kita yang kesulitan memperoleh pupuk subsidi, karena pupuk subsidi dari Pemerintah terbatas, karena kemampuan subsidi dari Pemerintah mengsubsidi, juga anggarannya terbatas, sehingga mungkin dari kebutuhan petani hanya sekitar 40% yang bisa dicakup oleh pupuk subsidi itu, makanya sering kami dengar adanya kelangkaan, kesulitan memperoleh pupuk subsidi pada saat musim tertentu seperti musim tanam alokasi yang tidak memungkinkan lagi karena jumlahnya sudah habis, sehingga mereka tidak mendapatkan pupuk subsiidi. Maka Agrosolution PT. Pupuk Indonesia memberi alternatif bisa menggunakan pupuk non subsidi yang tentunya tidak memberatkan petani dengan cara, kita memberi bantuan permodalan dan bekerjasama dengan perbankan," jelas Adrian.

Budi Sudaryono menjabat sebagai Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulawesi Barat, dalam sambutannya mengatakan, Bank Indonesia terus mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional pasca gempa  bumi yang terjadi di Sulawesi Barat, salah satunya pemberdayaan UMKM.

"Bank Indonesia akan terus mendukung kebijakan pemerintah untuk mengakselerasi pemuda dan ekonomi nasional khususnya di Sulawesi Barat. Seperti yang telah kita ketahui bersama, pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2020 mencatat -2,7%, sedangkan di Sulawesi Barat mencatat -2,42% secara akumulasi perbandingan 1 tahun. Tentunya, tantangan dalam pemulihan ekonomi semakin berat pasca terjadi gempa di Kabupaten Majene dan Mamuju yang mengakibatkan kerusakan parah. Dengan mencermati tantangan dan kondisi yanga ada, kami dari Bank Indonesia berusaha mendukung pemulihan ekonomi nasional melalui pelaksanaan program flagship di Sulawesi Barat." sambut Budi.

Tim Warta Kominfo SP Polewali




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook