KM Cattleya Express Membuka Pelayaran Internasional Perdana dari Tanjung Silopo ke Lahad Datu, Sabah

By Admin Warta Kominfo 28 Des 2023, 13:52:38 WIB Pembangunan
KM Cattleya Express Membuka Pelayaran Internasional Perdana dari Tanjung Silopo ke Lahad Datu, Sabah

Warta Kominfo SP Polewali Mandar - Polewali Mandar, 18 Desember 2023 – KM Cattleya Express mencatat sejarah baru sebagai kapal transportasi laut pertama yang memulai pelayaran internasional perdana dari Pelabuhan Tanjung Silopo, Kabupaten Polewali Mandar. Pukul 14.30 WITA, kapal ini resmi memulai perjalanan menuju Lahad Datu, Sabah, Malaysia. Keberangkatan ini menandai langkah signifikan dalam memperkuat konektivitas maritim antara Indonesia dan Malaysia sekaligus mempererat kerjasama bilateral di sektor transportasi laut.

Gubernur Sulawesi Barat periode 2017-2022, Ali Baal Masdar, ikut hadir dalam upacara pelepasan pelayaran perdana ini. Ali Baal Masdar menyatakan bahwa kehadiran rute pelayaran langsung ke Lahad Datu telah lama dinantikan oleh masyarakat Sulawesi Barat yang bekerja di Malaysia, penundaan rute Kerjasama Malaysia terjadi, disebabkan pandemi virus covid-19.

Bupati Polewali Mandar, H. Andi Ibrahim Masdar, menyampaikan rasa syukurnya bahwa setelah proses penantian yang cukup lama, pelayaran perdana ini akhirnya dapat terlaksana. Ia berharap bahwa rute baru ini tidak hanya memperkuat konektivitas antara kedua destinasi, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat Polewali Mandar.

Baca Lainnya :


"Pertama-tama saya berterima kasih kepada Bapak Gubernur, seluruh pimpinan Forkopimda Sulbar dan Polewali Mandar atas kehadirannya di pelepasan pelayaran perdana kapal dari Tanjung Silopo ke Lahad Datu Sabah Malaysia. Ini adalah penantian yang sangat memakan waktu begitu lama, sehingga punya nilai tersendiri bagi kita orang Polewali Mandar yang selama ini bersusah payah bagaimana mengurangi ongkos, mengurangi tenaga yang ke sana, naik turun, naik turun pesawat, sekarang kita berhasil membuat Pelabuhan Silopo ini menjadi terkenal, menjadi pintu gerbangnya Sulbar untuk orang masuk ke Sulawesi dari luar negeri, khususnya dari Malaysia. Ini mudah-mudahan tidak berhenti sampai ini saja ya, kita sudah berkomitmen walaupun saya nggak jadi Bupati lagi, Pak Kajari masih ada, Pak Kapolres masih ada, Pak Dandim, juga ada wartawan, ayo terus kita memberitakan, kita kompak bagaimana Polewali Mandar ini bisa, ini karena bukan hanya dari, ini kan baru pelayaran untuk umum khusus manusia. Saya berangkat besok ini membawa lagi permohonan untuk izin ke Malaysia untuk bisa membawa sesuai dengan perjanjian kita di Malaysia di bidang ekonomi, jadi kita akan bertukar utamanya Pariwisata dan Ekonomi. Jadi nanti ke depannya kita sudah bisa mengirim barang-barang yang dibutuhkan orang di sana karena di pabrik itu di sana itu pabriknya saja itu butuh ratusan ribu sayuran, beras karena pekerja yang ada di PT Felda saja itu ribuan orang, belum lagi di Sawit Kinabalu yang bedanya kalau di PT Felda itu banyak orang Sulawesi Barat kalau di Sawit Kinibalu ada juga orang Sulbar, tapi lebih didominan orang Bone, Pinrang. Jadi makanya kalau waktu ada di pelayaran kedua, ayo kalau yang diberangkatkan pertama kali ini 33 orang berangkat, selebihnya ini yang bikin ini karena kita itu kan kurang karena ada pengunduran karena ya kasihan yang bosnya itu selama tinggal itu diberi makan semua kenapa semua, jadi harusnya kita bilang cari jalan supaya cari jalan supaya, akhirnya mereka naik Sabuk Nusantara ke Nunukan lagi jadinya, baru menyeberang ke sana, tapi Bulukumba, Bone sudah janji untuk pemberangkatan nanti di tanggal 12 Januari, karena ini sudah pasti waktunya, kalau ini mereka kalau ini mereka pulang sudah menghadapi Natal, terus mau berlayar lagi sudah mulai Tahun Baru, jadi kemarin hasil pertemuan kita diundur samapi dengan tanggal 11 atau tanggal 12 kita berangkat ke sana. Ibu Asisten, Dinas Tenaga Kerja yang jelas juga ada dari Dinas Kesehatan, Dishub dari Kabag Ekonomi dan Kabag Pemerintahan," katanya.

Pj Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakhrulloh menyebut, akses pelayaran untuk masyarakat akan mendapat kemudahan baik dari biaya dan hemat waktu urusan paspor dan lainnya. Pj Gubernur Sulawesi Barat Prof. Zudan Arif Fakrulloh juga memberikan apresiasi terhadap upaya pemerintah sebelumnya, baik dari Gubernur Ali Baal Masdar maupun Bupati Polewali Mandar yang telah bersatu untuk mendorong terwujudnya akses pelayaran langsung antara Polewali Mandar dan Lahad Datu.


 ”Hari ini kita melakukan pelayaran perdana untuk pengiriman pekerja dari Tanjung Silopo menuju Lahad Datu Sabah Malaysia, ini adalah perjalanan panjang dan saya sebagai Penjabat Gubernur Sulawesi Barat memberikan apresiasi yang tinggi yang sudah dirintis oleh Pak ABM Gubernur Sulbar 2017-2022 ini 6 tahun dirintis dan oleh Pak Andi Ibrahim Masdar sejak periode satu, jadi ini luar biasa saya betul-betul bergembira dan berbangga dengan hari ini sudah dimulai pelayaran perdana, karena ini akan banyak menghemat waktu, biaya karena jauh lebih murah lewat di sini dibandingkan lewat Parepare atau Makassar dan ini akan memberikan kemudahan bagi masyarakat, mulai mengurus paspornya bisa di sini, kemudian berangkat di sini pulang dari Lahad Datu langsung di sini, karena kita ketahui dari Polewali Mandar dan Sulawesi Barat pada umumnya itu ribuan, kurang lebih 11.000 pekerja migran di Wilayah Sabah, saya sudah ke sana bertemu dengan Pak Azizi Ketua Menteri di sana atau Ketua Menteri itu seperti Gubernur atau Kepala Negara Bagian di sana dan beliau sangat menyambut baik dengan pelayaran perdana dan bahkan berharap ke depan semakin ditingkatkan, bukan hanya pengiriman orang tetapi juga pengiriman barang seperti beras, sayur, buah-buahan, pisang ya, kemudian tomat, timun, durian, coklat, kopi, kelapa ya, itu banyak diminta di sana. Dan waktu kita kongres di Brunei, philippine juga meminta seperti itu dari Provinsi Tawi-Tawi di sana. Saya ucapkan selamat untuk Pak Bupati Polewali Mandar dan seluruh masyarakat Sulawesi Barat. Pak ABM terima kasih banyak seluruh upayanya. Pak ABM harus menyampaikan apa yang sudah dirintis 6 tahun yang lalu. Jadi ini bentuk upaya untuk membantu pembangunan IKN, tapi kalau sudah punya izin eksplorasi mereka menata-nata kawasan, bersih-bersih mulai menata kawasan itu jangan dianggap nggak punya izin karena ada izin eksplorasi. Nah untuk bisa nanti mengambil dan mengirim harus ada izin lagi eksploitasi, OP-nya harus, tahapannya banyak. Oke kalau untuk teknisnya nanti tanya ke Dinas PTSP ya karena yang mengajukan izin itu puluhan perusahaan, nah tahapannya banyak ada izin apa, izin apa, izin apa sampai terakhir," jelasnya.


Dengan diresmikannya pelayaran internasional perdana ini, diharapkan akan terbuka peluang baru untuk meningkatkan kerjasama bilateral dan memperluas jaringan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kedua wilayah.

 

Tim warta Kominfo sp Polewali Mandar




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook