- Pengadilan Agama Bersama DINKES Polman Lakukan Perjanjian Kerjasama Terkait Dispensasi Perkawinan
- 45 Siswa SD Al-Qur’an Wahdah Islamiyah Polewali Ikuti Wisuda Tahfidz Juz 30 dan 29
- GTRA Polman Gelar Rakor Bangun Sinergitas Antar Sektor Kelola Produk Olahan Kelapa dan Turunannya
- 40 Peserta hadiri Pertemuan Advokasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kecamatan
- Pemprov Kembali Gelar Sandeq Race 2022
- FIAN Gelar Seminar Nasional dan Fun Bike Guna Menciptakan Generasi Bekualitas dan Bebas Narkoba
- Bupati AIM Lepas 221 Jamaah Haji Kloter 13 Asal Kabupaten Polewali Mandar
- Bupati AIM Lantik Muhammad Fadli. M sebagai Direktur PDAM Wai Tipalayo Polman Periode 2022-2026
- Tim Gugus Tugas KLA Kabupaten Polman Ikuti VLH Evaluasi KLA 2022
- BPJS Kesehatan dan Dinkes Gelar Monev KBK Dirangkaikan Sosialisasi Kesehatan Tradisional Bagi Faskes
Harga Rumput Laut Fluktuatif, DKP Tingkatkan Pendampingan 6 Pokdakan Binaan Pemerintah

Warta Kominfo SP, Polewali Mandar – Di masa pandemi Covid-19 ini, harga rumput laut di tingkat petani mengalami fluktuasi. Menyikapi kondisi ini, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Polewali Mandar tingkatkan pendampingan dan dukungan pada 6 kelompok Budidaya Perikanan (Pokdakan) wilayah Kelurahan Lantora dan Takatidung Kecamatan Polewali serta Desa Galeso Kecamatan Wonomulyo.
Muhammad Akbar, SIP. M.Si, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, menjelaskan penyebab terjadinya perubahan harga tidak tetap rumput laut di tingkat petani disebabkan faktor kondisi pasar ekspor rumput laut di masa pandemi.
“Sebelum pandemi, harga rumput laut kering senilai Rp. 22.000,- per kg, dan saat ini harga Rp. 14.500,- sampai dengan Rp. 14.000,- per kg. Banyak faktor, pertama kondisi ekspor rumput laut di pasar ekspor kemudian pintu untuk keluar pasaran rumput laut tertutup sementara karena pengaruh Covid-19,” jelas Muhammad Akbar.
Untuk antisipasi permasalahan petani, pihaknya berupaya meningkatkan kunjungan kerja penyuluh perikanan, melaksanakan pelatihan praktis bagi petani rumput laut dan pengadaan bibit unggul.
“Kita tetap mengambil langkah-langkah positif, menyikapi setiap keluhan yang mengemuka di tingkat petani rumput laut, yaitu fasilitasi pelatihan kelompok dan memberi bantuan. Untuk tahun ini saja, kami anggarkan bantuan Rp. 150 juta untuk kelompok budidaya rumput laut, belum pengadaan pengadaan para para Rp. 100 Juta itu, belum termasuk bantuan bibit dari Takalar Sulsel,” jelasnya.
Akhmad, S.Kel., Kepala Bidang Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan, menyebut pembudidaya rumput laut di tingkat petani di Kabupaten Polewali Mandar tetap, antusias mengembangkan usaha, dan harga jual rumput laut sebesar Rp.14.500 masih cukup kondusif.
“Makanya masyarakat tetap antusias, untuk mengembangkan budidaya rumput laut ini, jadi untuk antisipasi turun harga dengan tebentuknya beberapa pokdakan budidaya rumput laut ini, ada beberapa terdaftar menerima bantuan di DKP yang paling banyak Kecamatan Polewali dan Galeso Mampie,”ujar Akhmad.
“Sementara ini agak lumayan rumput laut, hasilnya cukup lumayan saat saat ini, per kilogramnya dari petani kami terima apa adanya sesuai hasilnya, bagus kita dapat ini 2 kg sampai 5 kg panen rumput laut, kadang kena penyakit saat dibentangan bibir laut,” ungkap Sulemana
Rumput laut olahan budidaya daerah ini, banyak dimanfaatkan untuk kuliner dan kosmetik kualitas ekspor. Produksi rumput laut Kabupaten Polewali Mandar saat musim panen mencapai 400 Ton tiap tahun.
Tim Warta Kominfo SP Polewali Mandar
Video Terkait:
