FEKDI Sulbar 2021, luncurkan 4 Kawasan Digital Transaksi Non Tunai di Kabupaten Polewali Mandar

By Admin Warta Kominfo 12 Apr 2021, 04:48:43 WIB Perekonomian
FEKDI Sulbar 2021, luncurkan 4 Kawasan Digital Transaksi Non Tunai di Kabupaten Polewali Mandar

Warta KominfoSP, Polewali Mandar – Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia atau FEKDI 2021 Wilayah Provinsi Sulawesi Barat, menjadi ajang peluncuran secara resmi 4 Kawasan Digital Transaksi Non Tunai di Kabupaten Polewali Mandar, yaitu : Masjid Besar Merdeka Wonomulyo, Pasar Wonomulyo, Pasar Pekkabata Polewali dan Kawasan Alun-alun Polewali. FEKDI 2021 yang digelar secara hybrid (online dan offline) selama 2 hari oleh Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Barat di Kabupaten Polewali Mandar ini, dibuka secara resmi Gubernur Sulawesi Barat, H. Ali Baal Masdar,  di Ballroom Hotel Ratih Polewali, Jumat, 9 April 2021.

 

FEKDI 2021 digelar dalam rangka mendorong sinergitas percepatan perluasan implementasi transaksi non tunai di wilayah Provinsi Sulawesi Barat. Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Indonesia memiliki peran strategis dalam mengatur kelancaran, kenyamanan dan keamanan sistem pembayaran, salah satunya melalui inovasi kebijakan standarisasi QR Code Pembayaran Nasional yaitu Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS.

Baca Lainnya :

 

H.M. Natsir Rahmat, Wakil Bupati Polewali Mandar menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat atas terpilihnya Kabupaten Polewali Mandar sebagai tempat penyelenggaraan FEKDI tahun 2021.

 

“Pertama-tama saya mengucapkan selamat datang kepada seluruh tamu undangan yang hadir pada rangkaian kegiatan festival ekonomi dan keuangan digital wilayah Provinsi Sulawesi Barat di Kabupaten Polewali Mandar. Pada kesempatan ini, Saya ingin menyampaikan apresiasi atas kerja kerasnya menyukseskan kegiatan ini, meski di tengah keterbatasan, baik keterbatasan waktu maupun kondisi pandemi covid-19.  Kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan Bank Indonesia Sulawesi Barat, Kembali kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas dipilihnya Kabupaten Polewali Mandar sebagai penyelenggaraan even festival berskala nasional ini,” ungkap Natsir

 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Barat, Budi Sudaryono mengungkapkan pentingnya peran Bank Indonesia dalam mendorong digitalisasi ekonomi dan keuangan di daerah melalui implementasi transaksi non tunai dengan menggunakan QRIS sebaga QR Code Standar Pembayaran Nasional. Budi Sudaryono mengungkapkan bahwa pertumbuhan merchant QRIS di Sulawesi Barat merupakan yang tertinggi di Indonesia, dan Kabupaten Polewali Mandar merupakan daerah dengan nominal transaksi yang terbesar di Sulawesi Barat.

 

“Tahun 2021 ini, Bank Indonesia bekerjasama dengan seluruh PJSP baik bank maupun non bank, mendorong pencapaian 12 juta merchant QRIS secara nasional, sementara target untuk  Provinsi Sulawesi Barat yaitu 37.500 merchant QRIS. Per maret 2021, jumlah merchant QRIS di Sulawesi Barat tercatat 18.564 merchant atau hanya bertambahn 536 merchant dari kondisi tahun 2020. Meskipun capaian ini masih rendah namun dari sisi pertumbuhan merchant, pencapaian   Sulawesi Barat merupakan yang tertinggi di Indonesia yakni meningkat 500 persen. Berdasarkan data spasial per Maret 2021, Kabupaten Mamuju tercatat dengan jumlah merchant terbanyak yaitu 11.585 merchant, diikuti Kabupaten Polewali Mandar 4.765 merchant. Dari sisi nominal dan volume tranksasi, Kabupaten Polewali Mandar justru tercatat sebagai daerah dengan nominal transaksi terbesar, yaitu  mencapai 1,8 M,”ungkap Budi Sudaryono.

 

H. Ali Baal Masdar, Gubernur Sulawesi Barat membuka secara resmi gelaran FEKDI 2021 yang didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Provinsi Sulawesi Barat, Wakil Bupati Polewali Mandar, Bupati Majene, dan perwakilan Bupati dari Kabupaten Mamasa, Mamuju, Mamuju Tengah dan Pasangkayu. Selanjutnya dilakukan prosesi pengukuhan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalissi Daerah (TP2DD) Provinsi dan Kabupaten se-Sulawesi Barat.


Pada acara pembukaan FEKDI 2021 tersebut, Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Barat juga memberikan penghargaan kepada aparat penegak hukum yang telah bersinergi dalam menyukseskan penggunaan QRIS yaitu : Polres Polewali Mandar, Kejaksaan Negeri Polewali Mandar dan Pengadilan Agama Majene.

 

Gubernur Sulbar, Kepala Perwakilan BI Sulbar bersama Bupati dan Wakil Bupati serta jajaran pimpinan daerah dan perangkat daerah lainnya melakukan kunjungan pada booth UMKM Binaan Bank Indonesia dan Dinas PerindagkopUMKM Kabupaten Polewali Mandar sekaligus mencoba melakukan transaksi non tunai dengan menggunakan QRIS.

 

Setelah pelaksanaan ibadah sholat Jumat, Gubernur Sulbar, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulbar didampngi Wakil Bupati Polewali Mandar, melakukan peresmian Kawasan Digital Non Tunai sekaligus penyerahan program sosial Bank Indonesia pada Masjid Besar Merdeka Wonomulyo, Pasar Wonomulyo, Pasar Pekkabata Polewali dan Alun-alun Kota Polewali.  Setelah kegiatan launching ini, dilanjutkan dengan kunjungan pada para Pedagang di Pasar Wonomulyo dan Pekkabata, mensosialisasikan secara langsung transaksi non tunai dengan menggunakan QRIS.

 

Budi Sudaryono, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sulbar mengungkapkan digitalisasi merupakan bagian dari salah satu strategi untuk memulihkan ekonomi, sasarannya Sektor pemerintahan dan UMKM. Pada Pemerintahan akan dilakukan elektronisasi transaksi Pemerintah Daerah. Sedangkan, UMKM dilakukan UMKM digital, mulai dari pembiayaan menggunakan non tunai yaitu QRIS hingga marketnya bisa lebih luas.

 

“Alhamdulillah kami bersyukur atas kerjasama dengan Pemerintahan yang telah mendorong digitalisasi di Sulbar, termasuk di Pasar Pekkabata. Saya tadi merasakan sendiri, meskipun kita masih dalam krisis Covid-19, tapi rasanya sudah mulai muncul sinyal-sinyal kebangkitan ekonomi.” Ungkap Budi

 

Sambungnya “mudah-mudahan dengan itu tadi Pemerintah dan UMKM yang masuk digitalisasinya, ekonomi bisa pulih cepat dan mencapai Sulbar Maju dan Malaqbiq”.

 

Dr. Hj. Agusnia Hasan Sulur, SP, M,Si Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Kabupaten Polewali Mandar, mengatakan Pasar Digital Marasa Wonomulyo dan Pekkabata merupakan wujud daripada program Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar yaitu pasar maju, rapi dan aman terhadap perlindungan konsumen.

 

“Sekarang ini kita memasuki era digital, dimana para Pedagang, para pelaku usaha harus sudah ber-digital, dengan aplikasi QRIS ini tentunya mempermudah transaksi, aman terhadap virus corona karena tidak lagi menggunakan uang melainkan non tunai.” Ungkap Agusnia.

 

FEKDI 2021, juga diselenggarakan pameran dan on boarding UMKM yang bertujuan untuk promosi porduk-produk  UMKM serta memberikan pengetahuan pada UMKM untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi baik dari sisi pembayaran melalui QRIS maupun memanfaatkan e-commerce maupun media sosial sebagai kanal promosi produk UMKM. Selanjutnya dilaksanakan pula Talkshow dengan narasumber dari Kemendagri, BPKAD Provinsi, BPD Sulselbar, QREN Telkom, E-commerce, dan Dinas PerindagkopUMKM, sehingga diharapkan dapat memerikan pemahaman baru terkait kemajuan teknologi yang dapat membantu kemudahan bertransaksi bagi Pemerintah, UMKM dan Masyarakat.

 

Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait FEKDI 2021, Bank Indonesia juga melaksanakan serangkaian lomba seperti penulisan artikel, video, tiktok dan gambar terkait FEKDI. Dalam FEKDI 2021 ini, dilaksanakan pula mini Games, hiburan dan doorproze baik offline maupun virtual.

 

Tim Warta Kominfo SP Polewali Mandar




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook