Warta Kominfo SP, Polewali Mandar - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar menggelar kegiatan Dialog Budaya dengan tema “Reaktualisasi Pemerintah dalam Menyikapi Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan”, Sabtu, 11 Desember 2021, di Rawa Bangun Desa Batetangnga, Kecamatan Binuang.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan  Provinsi Sulawesi Barat, Prof. Gufran Darma Dirawan mengatakan, kegiatan tersebut membahas mengenai Langkah strategis dan program yang diharapkan dapat dikerjakan secara terstruktur dan berkesinambungan, dalam rangka meningkatkan budaya menjadi bagian dari sektor pemerintahan.

“Hari ini kami bertemu dengan beberapa stakeholder dalam bidang kebudayaan untuk membicarakan mengenai Langkah strategis apa saja dan berbagai macam program yang nantinya kita harapkan dapat kita kerjakan secara terstruktur dan berkesinambungan, dalam rangka meningkatkan bagaimana kemudian budaya ini menjadi bagian dalam sebuah mekanisme, bukan hanya di sektor Pendidikan tetapi juga menjadi bagian dari sektor Pemerintahan. Kami sangat berharap bahwa dalam pertemuan ini bisa menghasilkan begitu banyak rekomendasi yang dapat kami laksanakan sehingga secara rill nantinya, proses dan upaya bagaimana kemudian nantinya kebudayaan ini menjadi bagian dalam struktur dan memberikan dampak dan manfaat kepada seluruh stakeholder dalam bidang pemerintahan, khususnya di Pemerintahan provinsi Sulawesi Barat, sehingga nantinya dapat mengembalikan visi dari Provinsi Sulawesi Barat yang maju dan malaqbi,” kata Gufran.

Baca Lainnya :

• Dispop Polman Selenggarakan Famtrip Jelajah Wisata 20210
• 24 Klub Sepak Takraw Berlaga di Pulleme Cup 20210
• Kementerian ATR/BPN Serahkan 5.000 Sertifikat Tanah untuk Masyarakat Sulbar0
• Badan Pendapatan Gelar Bimtek bagi Tim Penyusun Zona Nilai Tanah0
• Peringati HUT Ke-62 Tahun Polman, Pemerintah Kecamatan Luyo Gelar Sarasehan dan Talkshow Refleksi Ak0

Dikesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan Kabupaten Polewali Mandar, A. Masri Masdar menyebut, kegiatan ini akan berkelanjutan agar rekomendasi hasil pertemuan dialog tersebut bisa dijadikan acuan dalam hal memantapkan rencana kemajuan Budaya yang ada di Polewali Mandar.

“Kegiatan ini sudah lama terfikirkan oleh kami dan baru hari ini bisa menghelat acara ini, agar bagaimana tentang reaktualisasi kemajuan kebudayaan ini betul-betul bisa dimengerti dan dipahami oleh seluruh Penggiat Budaya di Polewali Mandar ini, memberikan rekomendasi tentang 10 item yang memang harus difikirkan dalam hal  kemajuan kebudayaan di Polewali Mandar, dan tentunya ini akan kita buat secara berkelanjutan agar bagaimana rekomendasi-rekomendasi hasil pertemuan dialog ini, bisa kita jadikan acuan dalam hal memantapkan rencana kemajuan kebudayaan yang ada di Polewali Mandar,” Ucap A. Masri.

Sementara itu, Kepala Laboratorium Sejarah dan Budaya Unhas Dr. Suriadi Mappangara berharap, agar kegiatan ini terus berkelanjutan karena dari dialog tersebut dapat menciptakan kesepahaman serta memberikan informasi tentang Budaya yang ada di Polewali Mandar.

“Kegiatan ini menjadi sesuatu yang sangat penting karena memang yang kita perlukan adalah dialog, dengan dialog banyak yang kita dapatkan dari para peserta dan juga tidak menimbulkan suatu pertentangan antara Narasumber dengan Peserta, yang ada kesepahaman serta memberikan informasi apa saja. Kegiatan ini perlu dilakukan berkelanjutan karena dengan kegiatan ini, kita dapat memecahkan kebuntuan dalam komunikasi dengan masyarakat dan Pemerintah, karena kita tau kemajuan kebudayaan itu ada di tangan masyarakat, dan pemerintah hanya sebagai fasilitator untuk kegiatan-kegiatan budaya,“ tutup Suriadi.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, para Penggiat Budaya, Pemerhati Budaya, Akademisi, dan LSM.

Tim Warta Kominfo SP Polewali Mandar