- KPU Polewali Mandar Gelar Rakor Tahapan Pemilukada 2024
- Tiga Tim Penguji Tes Kepribadian Calon Paskibraka 2024
- Manasik Kesehatan Jemaah Haji Sulawesi Barat
- Menata Efisiensi dan Efektifitas Pelayanan, Dinas PM-PTSP Polman Gelar Rapat Tim Teknis Pelayanan Te
- Halal Bihalal Meriahkan Silaturahmi ASN dan PTT Pemkab Polewali Mandar
- Halal Bi Halal Pemkab Polman bersama Baruga Mandar
- Pj Bupati Ajak Masyarakat Bersama Benahi Polman di Momentum Idul Fitri 1445 H
- Pj. Bupati Polman Membagikan Paket Ramadhan Bahagia kepada Petugas PTT Satpol PP dan Damkar
- Pj Bupati Polman Pimpin Prosesi Pengembalian Jabatan Sekda Kepada Andi Bebas Manggazali
- Penyerahan LKPJ Pj Bupati Polman kepada DPRD Polman Tahun Anggaran 2023
Dinas Dikbud Gelar FGD Saiyang Pattuqduq, Optimalkan Persiapan Dokumen Menuju Warisan Budaya Dunia
Keterangan Gambar : Setelah Festival Saiyang Pattuqduq digelar pada Senin, 23 Mei 2022, maka untuk mengoptimalkan persiapan teknis pengusulan Saiyang Pattuqduq sebagai warisan dunia yang diakui oleh UNESCO, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) yang dibuka oleh Wakil Bupati Polewali Mandar
Warta Kominfo SP, Polewali Mandar – Setelah Festival Saiyang Pattuqduq digelar pada Senin, 23 Mei 2022, maka
untuk mengoptimalkan persiapan teknis pengusulan Saiyang Pattuqduq sebagai
warisan dunia yang diakui oleh UNESCO, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Polewali Mandar menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) yang dibuka oleh Wakil Bupati Polewali Mandar. Hadir sebagai narasumber
pada FGD ini antara lain Ketua Komite Nasional Indonesia Untuk UNESCO, Dr. Itje Khodijah, Ketua
Dewan Pakar Memory of World Indonesia, Dr.
Mukhlis Paeni, MA.,
Ketua Asosiasi Lisan
Indonesia, Dr. Pudentia, MPSS, Sekertaris Asosiasi Lisan Indonesia, Dr.Jabatin Bangun, MA, dan Prof. Dr. Idham Khaliq Bodi,
M.PD Peneliti
Ahlu Utama. FGD diikuti oleh para Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, para Kepala
Perangkat Daerah, Pemerhati Budaya, Pelestari Budaya dan Penggiat Budaya, di
Ruang Pola Kantor Bupati Polewali Mandar, 24 Mei 2022. FGD Saiyang Pattuqduq
diawali dengan penyajian Tuqduq Tradisional Mandar yang
merupakan tari
sakral sarat nilai-nilai luhur kebudayaan
Mandar.
Baca Lainnya :
- 175 Kuda 1.832 Pessawe, Parrawana dan Pakkalindaqdaq Meriahkan Festival Saiyang Pattuqduq 0
- SDN 016 Sarampu dan SMPN 2 Polewali Terpilih sebagai Usulan Program Sekolah Adiwiyata0
- Enam Kali Berturut-turut, PemkabPolman Kembali Raih Opini WTP atas LKPD TA 2021 dari BPK RI Sulbar 0
- Kecamatan Wonomulyo Gelar Gerakan Pungut Sampah0
- Pemkab Polman Gelar Bakti Sosial Operasi Bibir Sumbing Gratis0
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar H. Andi Masri Masdar, S.Sos., M.Si mengatakan, bahwa pelaksanaan FGD ini merupakan bentuk upaya jajarannya untuk mematangkan persiapan teknis termasuk dalam melengkapi dokumen atau evidensi yang diperlukan untuk keberhasilan pengusulan Saiyang pattuqduq sebagai warisan budaya dunia yang diakui UNESCO.
“Langkah-langkah selanjutnya yang akan kita lakukan ialah akan membentuk satu tim untuk terus mendiskusikan apa-apa saja kelengkapan dokumen dan apa saja yang yang dibutuhkan oleh UNESCO dalam melengkapi dokumen kita untuk mengusulkan Saiyang Pattuqduq ini menjadi warisan budaya dunia,” tuturnya.
Pada
kegiatan FGD ini dirangkaikan pula penyerahan penghargaan kepada para Pelestari
Budaya dan penyerahan Sertifikat Penetapan Cagar
Budaya yang diterima masing-masing Kepala Desa.
Penerima penghargaan kategori Pelestari Budaya yaitu :
1. Abdullah (pakkalindadaq)
2. Kadatira/a'ba Fatima (pakkacaping)
3. Shale As ( pelantun Lagu Daerah)
4. Syarifuddin Amba (pelantun lagu Sayang-sayang)
5. Kamaruddin (pelestari papputuru Saiyang Pattuqduq).
Untuk sertifikat penetapan cagar budaya, yaitu :
1. Makam I Manyambungi (Todilaling)
2. Allamungan Batu di Luyo
3. Makam Tomepayung
4. Makam Tuan Langngarang
5. Makam K.H. Muhammad Thahir Imam Lapeo
6. Makam Beluwu (Syekh Muhammad Idris)
7. Makam Puang Tobarani
8. Makam Pallabuang
9. Makam Mara’dia Pallis
Pasca FGD Saiyang Pattuqduq, Tim Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO berkunjung ke Taman Budaya Banua Kayyang Sulawesi Barat di Buttu Ciping kecamatan Tinambung. Di lokasi ini, Tim menyaksikan pertunjukan seni budaya Mandar, yaitu Pakkacaping Tommuane dan Pasayang-sayang. Tampak pula Dr. Mukhlis Paeni, MA, turut serta memainkan alat musik passayang-sayang Mandar.
Tim Warta Kominfo SP Polewali Mandar