Dinas Dikbud Gelar FGD Saiyang Pattuqduq, Optimalkan Persiapan Dokumen Menuju Warisan Budaya Dunia

By Admin Warta Kominfo 25 Mei 2022, 10:37:07 WIB Sosial Budaya
Dinas Dikbud Gelar FGD Saiyang Pattuqduq, Optimalkan Persiapan Dokumen Menuju Warisan Budaya Dunia

Keterangan Gambar : Setelah Festival Saiyang Pattuqduq digelar pada Senin, 23 Mei 2022, maka untuk mengoptimalkan persiapan teknis pengusulan Saiyang Pattuqduq sebagai warisan dunia yang diakui oleh UNESCO, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) yang dibuka oleh Wakil Bupati Polewali Mandar


Warta Kominfo SP, Polewali MandarSetelah Festival Saiyang Pattuqduq digelar pada Senin, 23 Mei 2022, maka untuk mengoptimalkan persiapan teknis pengusulan Saiyang Pattuqduq sebagai warisan dunia yang diakui oleh UNESCO, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) yang dibuka oleh Wakil Bupati Polewali Mandar. Hadir sebagai narasumber pada FGD ini antara lain Ketua Komite  Nasional Indonesia Untuk UNESCO, Dr. Itje Khodijah, Ketua Dewan Pakar Memory of World Indonesia, Dr. Mukhlis Paeni, MA., Ketua Asosiasi Lisan Indonesia, Dr. Pudentia, MPSS, Sekertaris Asosiasi Lisan Indonesia, Dr.Jabatin Bangun, MA, dan Prof. Dr. Idham  Khaliq Bodi, M.PD Peneliti Ahlu Utama. FGD diikuti oleh para Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, para Kepala Perangkat Daerah, Pemerhati Budaya, Pelestari Budaya dan Penggiat Budaya, di Ruang Pola Kantor Bupati Polewali Mandar, 24 Mei 2022. FGD Saiyang Pattuqduq diawali dengan penyajian Tuqduq Tradisional Mandar yang merupakan tari sakral sarat nilai-nilai luhur kebudayaan Mandar.

Baca Lainnya :


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar H. Andi Masri Masdar, S.Sos., M.Si mengatakan, bahwa pelaksanaan FGD ini merupakan bentuk upaya jajarannya untuk mematangkan persiapan teknis termasuk dalam melengkapi dokumen atau evidensi yang diperlukan untuk keberhasilan pengusulan Saiyang pattuqduq sebagai warisan budaya dunia yang diakui UNESCO.

 

“Langkah-langkah selanjutnya yang akan kita lakukan ialah akan membentuk satu tim untuk terus mendiskusikan apa-apa saja kelengkapan dokumen dan apa saja yang yang dibutuhkan oleh UNESCO dalam melengkapi dokumen kita untuk mengusulkan Saiyang Pattuqduq ini menjadi warisan budaya dunia,” tuturnya.

Pada kegiatan FGD ini dirangkaikan pula penyerahan penghargaan kepada para Pelestari Budaya dan penyerahan Sertifikat Penetapan Cagar Budaya yang diterima masing-masing Kepala Desa.


Penerima penghargaan kategori Pelestari Budaya yaitu :

1. Abdullah (pakkalindadaq)

2. Kadatira/a'ba Fatima (pakkacaping)

3. Shale As ( pelantun Lagu Daerah)

4. Syarifuddin Amba (pelantun lagu Sayang-sayang)

5. Kamaruddin (pelestari papputuru Saiyang Pattuqduq).

 

Untuk sertifikat penetapan cagar budaya, yaitu :

1. Makam I Manyambungi (Todilaling)

2. Allamungan Batu di Luyo

3. Makam Tomepayung

4. Makam Tuan Langngarang

5. Makam K.H. Muhammad Thahir Imam Lapeo

6. Makam Beluwu (Syekh Muhammad Idris)

7. Makam Puang Tobarani

8. Makam Pallabuang

9. Makam Mara’dia Pallis

 

Pasca FGD Saiyang Pattuqduq, Tim Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO berkunjung ke Taman Budaya Banua Kayyang Sulawesi Barat di Buttu Ciping kecamatan Tinambung. Di lokasi ini, Tim menyaksikan pertunjukan seni budaya Mandar, yaitu Pakkacaping Tommuane dan Pasayang-sayang. Tampak pula Dr. Mukhlis Paeni, MA, turut serta memainkan alat musik passayang-sayang Mandar.

 

Tim Warta Kominfo SP Polewali Mandar

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook