- Sosialisasi dan Workshop Tim CSIRT Memperkuat Kesiapan Polman
- KPU Polewali Mandar Gelar Rakor Tahapan Pemilukada 2024
- Tiga Tim Penguji Tes Kepribadian Calon Paskibraka 2024
- Manasik Kesehatan Jemaah Haji Sulawesi Barat
- Menata Efisiensi dan Efektifitas Pelayanan, Dinas PM-PTSP Polman Gelar Rapat Tim Teknis Pelayanan Te
- Halal Bihalal Meriahkan Silaturahmi ASN dan PTT Pemkab Polewali Mandar
- Halal Bi Halal Pemkab Polman bersama Baruga Mandar
- Pj Bupati Ajak Masyarakat Bersama Benahi Polman di Momentum Idul Fitri 1445 H
- Pj. Bupati Polman Membagikan Paket Ramadhan Bahagia kepada Petugas PTT Satpol PP dan Damkar
- Pj Bupati Polman Pimpin Prosesi Pengembalian Jabatan Sekda Kepada Andi Bebas Manggazali
Cegah Stunting, Bappeda Litbang Polman Gelar Advokasi dan Sosialisasi CETING PAGI
Warta Kominfo SP, Polewali Mandar – Sebagai upaya pencegahan stunting di Kabupaten Polewali Mandar, Bidang Sosial Budaya Bappeda Litbang Kabupaten Polewali Mandar, menggelar dua Advokasi dan Sosialisasi Cegah Stunting melalui Aksi Pangan dan Gizi (CETING PAGI) pada 30 Juli 2021 di Kecamatan Balanipa, Orientasi Tim Kerja Ceting Pagi pada 23 Juli 2021 di Agro Techno Park (ATP) Kecamatan Wonomulyo dan 02 Agustus 2021 di Kecamatan Anreapi Kabupaten Polewali Mandar.
Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Baca Lainnya :
- Dinsos Bersama TP PKK Polewali Mandar Kembali Salurkan Paket Sembako bagi Lansia Kurang Mampu0
- 9 Fraksi DPRD Menyetujui Substansi Ranperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 20200
- Bupati AIM Sambut Hangat Silaturahmi Rektor UNM0
- Dinsos dan TP PKK Kabupaten Polman Salurkan Paket Sembako Bagi Lansia Kurang Mampu0
- Polewali Mandar Raih Penghargaan Kabupaten Layak Anak Kategori Pratama Tahun 20210
Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global, khususnya bagi anak-anak Kabupaten Polewali Mandar.
Kepala Bidang Sosial Budaya Bappeda Litbang Kabupaten Polewali Mandar Asrif, SE, M.Adm, Pemb, menyampaikan bahwa kegiatan Ceting Pagi dilaksanakan di 4 Kecamatan, yaitu Kecamatan Balanipa, Wonomulyo, Tapango dan Anreapi.
“Di Kecamatan Balanipa ini ada 3 lokus desa yang menjadi sasaran kita untuk dilakukan upaya tracing melalui Aplikasi Geospasial, untuk melihat secara dekat dan melakukan identifikasi terhadap jumlah stunting yang ada di 3 desa lokus di Kecamatan Balanipa ini. Alhamdulillah ada 3 tim yang kita turunkan untuk melakukan pendataan Aplikasi Geospasial menggunakan GPS dengan mengambil titik koordinat by name by address. Jadi, dengan data base itu, kemudian itu kami jadikan sebagai data untuk melakukan analisa penyebab stunting yang ada di wilayah Kabupaten Polewali Mandar, khususnya di Kecamatan Balanipa. Output dari kegiatan ini adalah peta penyebaran stunting yang ada di Kecamatan Balanipa. Insya Allah, akan dilanjutkan di 3 kecamatan berikutnya, yaitu Kecamatan Wonomulyo, Tapango dan Anreapi,” ungkapnya.
Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Padahal, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.
Tim Warta Kominfo SP Polewali Mandar