Bimtek Akselerasi Ekspor Sarang Burung Walet di Kabupaten Polman

By Admin Warta Kominfo 28 Okt 2021, 09:39:16 WIB Pembangunan
Bimtek Akselerasi Ekspor Sarang Burung Walet di Kabupaten Polman

Warta Kominfo SP, Polewali Mandar – Potensi Produksi Walet di Kabupaten Polewali Mandar tertinggi di Sulawesi Barat, sehingga digelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Akselerasi Ekspor Sarang Burung Walet (SBW) di Kabupaten Polewali Mandar, terselenggara pada hari Rabu, 28 Oktober 2021, bertempat di Hotel Al-Ikhlas, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Adapun tujuan dilaksanakan Bimtek ini, yaitu mensosialisasikan, mensinergikan dan menyelaraskan program unggulan Kementerian Pertanian Gratieks Komoditas Pertanian kepada Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar, menyamakan persepsi terhadap langkah- langkah di dalam mewujudkan ekspor tiga kali lipat komoditas pertanian, dan mencari solusi terhadap permasalahan-permasalahan ekspor komoditas pertanian yang berasal dari Sulawesi Barat.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Polewali Mandar Hassani,  menyampaikan, selain kakao di Polewali Mandar, ada 3 komoditi yang cukup tinggi peminatnya, yakni porang, kopi, dan sarang burung walet. Polewali Mandar merupakan salah satu sentra peternakan sarang burung walet dengan jumlah rumah walet lebih dari 1.300 rumah walet dengan potensi dan produksi walet yang tertinggi di Sulawesi Barat.

Baca Lainnya :

“Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar memberikan dukungan dengan memberikan 2 regulasi, yang pertama Perda Nomor 10 Tahun 2010 tentang Bagaimana Memungut Pajak, dan Peraturan Bupati Nomor 29 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Sarang Burung Walet. Dari regulasi yang dikeluarkan pemerintah ini, diharapkan sudah bisa menjamin keamanan usaha dari masing-masing yang melakukan budidaya burung wallet,” ujarnya.

Kepala Karantina Pertanian Mamuju Agus Karyono menyebutkan, dengan potensi sarang walet yang ada di Kabupaten Polewali Mandar, diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Ia juga menyampaikan terus melakukan pendampingan akselerasi sehingga pasar walet tersebut bisa menembus pasar ekspor.

“Kendala yang dialami rata-rata karena tata cara budidaya yang baik, kemudian tata kelola daripada pemrosesan burung walet. Ini memang menjadi tugas kita bersama para stakeholder, baik karantina pertanian, dinas teknis untuk mendidik, meningkatkan kompetensi kepada peternak wallet,” sebut Agus.

Tim Warta Kominfo SP Polewali Mandar




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook