175 Kuda 1.832 Pessawe, Parrawana dan Pakkalindaqdaq Meriahkan Festival Saiyang Pattuqduq

By Admin Warta Kominfo 23 Mei 2022, 19:19:20 WIB Sosial Budaya
175 Kuda 1.832 Pessawe, Parrawana dan Pakkalindaqdaq Meriahkan Festival Saiyang Pattuqduq

Keterangan Gambar : 175 Kuda 1.832 Pessawe, Parrawana dan Pakkalindaqdaq Meriahkan Festival Saiyang Pattuqduq Menuju Warisan Budaya Dunia


Warta Kominfo SP Polewali Mandar -Sebanyak 175 Kuda serta 1.832 Pessawe, Parrawana dan Pakkalindaqdaq meriahkan Festival Saiyang Pattuqduq Menuju Warisan Budaya Dunia Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2022. Festival Saiyang Pattuqduq ini dibuka Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar dan dihadiri  Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya  Makassar Andi Syamsul  Rijal, S, S, M.Hum dan Ketua Komite  Nasional Indonesia Untuk UNESCO, Dr. Itje Khodijah bersama Tim yang terdiri atas Ketua Dewan Pakar Memory of World Indonesia, Dr. Mukhlis Paeni, MA., Ketua Asosiasi Lisan Indonesia, Dr. Pudentia, MPSS, Sekertaris Asosiasi Lisan Indonesia, Dr.Jabatin Bangun, MA, dan Kepala Balai  Penelitian Pengembangan  Agama Makassar Sulsel Prof. Dr. Idham  Khaliq Bodi, M.PD. Turut hadir dalam Festival ini  Wakil Ketua DPRD Kabupaten Polewali Mandar, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, para Kepala Perangkat Daerah, para Kepala Instansi Vertikal, BUMN dan BUMD.


Para peserta  terdiri dari perwakilan  PAUD, TK, SD, SMP, PKBM se-Kabupaten Polewali Mandar yang antusias tampil berbusana adat menyemarakkan perhelatan  ini. Tampak pula  ribuan masyarakat termasuk sejumlah wisatawan mancanegara memadati Stadion H.S Mengga  Sport Centre Polewali Mandar dan sepanjang rute Festival Saiyang Pattuqduq, Senin, 23 Mei 2022.

Baca Lainnya :

Ketua Panitia Pelaksana Festival, Kepala Bidang Kebudayaan, Marendeng, menyampaikan dalam laporannya bahwa Festival Saiyang  Pattutuduq  Menuju Warisan Budaya Dunia sebagai  upaya  pelestarian terhadap  tradisi  budaya  Saiyang Pattuqduq yang tumbuh, berkembang dan lestari seiring  kemajuan peradaban  masyarakat   Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi barat Indonesia dan bertujuan memperkuat identitas kebudayaan Saiyang Pattuqduq sebagai kekayaan intelektual tradisional  masyarakat Mandar utamanya di Kabupaten Polewali Mandar dan Tradisi Budaya Saiyang Pattuqduq dapat menjadi warisan budaya dunia yang diakui oleh UNESCO.


Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Makassar Andi Syamsul  Rijal, S, S, M.Hum berharap budaya Saiyang Pattuqduq senantiasa mendapat dukungan dan terus berkembang di Masyarakat Polewali Mandar demi pengajuan nominasi  warisan budaya di tingkat internasional  yang pada intinya menjadi jati diri  bangsa.

Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar mengatakan, Kebudayaan Saiyang Pattuqduq   Kabupaten Polewali Mandar hendaknya dilestarikan  dan tidak  sampai punah  begitu pun, apresiasi para  penggiat budaya  ini. 

“Saya apresiasi kepada semua pihak yang terlibat FSP khususnya Dinas Pendidikan, ini baru awal masih banyak proses  semua persyaratan  yang diminta UNESCO dapat dipersiapkan  agar warisan budaya kita jangan punah dan harus digelorakan kedepan  dapat memotivasi pemilik kuda dan penggiatnya agar terus lestari dan dapat dikolaborasikan budaya  mandar passayang-sayang,  agar orang Mandar pun dapat mengetahui budaya tanah kelahirannya.” Sebutnya



Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar,  Andi Masri Masdar menyampaikan, setelah sarung sutera mandar, lopi sandeq telah di usulkan menjadi budaya warisan dunia  untuk yang ketiga Saiyang Pattuqduq  menuju warisan dunia.

“Dari awal telah bekerja dengan pengambil kebijakan di tingkat Kementrian dan penggiat budaya daerah ini sehingga dengan koordinasi  akhirnya acara ini dapat dihelat dan ada rangkaian acara FGD,  telah dipersiapkan dokumen penting sebagai penunjang  untuk budaya ini untuk  dapat  menjadi warisan budaya dunia,” Sebutnya


Putri Afifah seorang Perwakilan Saiyang Pattuqduq SMPN 3 Wonomulyo  mengaku sangat bangga  berkesempatan ikut serta dalam  Festival ini.

“Saya senang bisa terlibat FSP dengan  bisa mencari pengalaman untuk menuju warisan budaya dunia,” Sebutnya

Salah seorang masyarakat Polewali Mandar Irwan menuturkan FSP menarik perhatian  dan patut dilestarikan melalui even festival pada setiap tahunnya.

“Ini sangat menarik dan patut dibanggakan oleh masyarakat bahwa kita mempunyai tradisi budaya yang  asalnya dari nilai  kearifan lokal “ Sebutnya


Selain Festival ini, Saiyang Pattuqduq juga dibahas dalam  Focus Group  Discussion yang akan dilaksanakan Selasa, 24 mei 2022 di Ruang Pola Kantor Bupati Polewali Mandar. Dalam FGD ini, Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar bersama Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO, Balai Pelestarian Nilai Budaya  Makassar, serta para Pemerhati Budaya dan Penggiat Budaya akan berdiskusi untuk mempersiapkan Saiyang Pattuqduq menuju warisan budaya dunia yang diakui oleh UNESCO.

 

Tim Warta Kominfo SP Polewali Mandar

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook