- Pengadilan Agama Bersama DINKES Polman Lakukan Perjanjian Kerjasama Terkait Dispensasi Perkawinan
- 45 Siswa SD Al-Qur’an Wahdah Islamiyah Polewali Ikuti Wisuda Tahfidz Juz 30 dan 29
- GTRA Polman Gelar Rakor Bangun Sinergitas Antar Sektor Kelola Produk Olahan Kelapa dan Turunannya
- 40 Peserta hadiri Pertemuan Advokasi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kecamatan
- Pemprov Kembali Gelar Sandeq Race 2022
- FIAN Gelar Seminar Nasional dan Fun Bike Guna Menciptakan Generasi Bekualitas dan Bebas Narkoba
- Bupati AIM Lepas 221 Jamaah Haji Kloter 13 Asal Kabupaten Polewali Mandar
- Bupati AIM Lantik Muhammad Fadli. M sebagai Direktur PDAM Wai Tipalayo Polman Periode 2022-2026
- Tim Gugus Tugas KLA Kabupaten Polman Ikuti VLH Evaluasi KLA 2022
- BPJS Kesehatan dan Dinkes Gelar Monev KBK Dirangkaikan Sosialisasi Kesehatan Tradisional Bagi Faskes
175 Kuda 1.832 Pessawe, Parrawana dan Pakkalindaqdaq Meriahkan Festival Saiyang Pattuqduq

Keterangan Gambar : 175 Kuda 1.832 Pessawe, Parrawana dan Pakkalindaqdaq Meriahkan Festival Saiyang Pattuqduq Menuju Warisan Budaya Dunia
Warta Kominfo SP Polewali Mandar -Sebanyak 175 Kuda serta 1.832 Pessawe, Parrawana dan Pakkalindaqdaq meriahkan Festival Saiyang Pattuqduq Menuju Warisan Budaya Dunia Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2022. Festival Saiyang Pattuqduq ini dibuka Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar dan dihadiri Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Makassar Andi Syamsul Rijal, S, S, M.Hum dan Ketua Komite Nasional Indonesia Untuk UNESCO, Dr. Itje Khodijah bersama Tim yang terdiri atas Ketua Dewan Pakar Memory of World Indonesia, Dr. Mukhlis Paeni, MA., Ketua Asosiasi Lisan Indonesia, Dr. Pudentia, MPSS, Sekertaris Asosiasi Lisan Indonesia, Dr.Jabatin Bangun, MA, dan Kepala Balai Penelitian Pengembangan Agama Makassar Sulsel Prof. Dr. Idham Khaliq Bodi, M.PD. Turut hadir dalam Festival ini Wakil Ketua DPRD Kabupaten Polewali Mandar, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, para Kepala Perangkat Daerah, para Kepala Instansi Vertikal, BUMN dan BUMD.
Para peserta terdiri dari perwakilan PAUD, TK, SD, SMP, PKBM se-Kabupaten Polewali
Mandar yang antusias tampil berbusana adat menyemarakkan perhelatan ini. Tampak pula ribuan masyarakat termasuk sejumlah wisatawan
mancanegara memadati Stadion H.S Mengga
Sport Centre Polewali Mandar dan sepanjang rute Festival Saiyang
Pattuqduq, Senin, 23 Mei 2022.
Baca Lainnya :
- SDN 016 Sarampu dan SMPN 2 Polewali Terpilih sebagai Usulan Program Sekolah Adiwiyata0
- Enam Kali Berturut-turut, PemkabPolman Kembali Raih Opini WTP atas LKPD TA 2021 dari BPK RI Sulbar 0
- Kecamatan Wonomulyo Gelar Gerakan Pungut Sampah0
- Pemkab Polman Gelar Bakti Sosial Operasi Bibir Sumbing Gratis0
- Pemkab Polman Gelar Upacara Harkitnas ke 114 0
Ketua Panitia Pelaksana Festival, Kepala Bidang Kebudayaan, Marendeng, menyampaikan dalam laporannya bahwa Festival Saiyang Pattutuduq Menuju Warisan Budaya Dunia sebagai upaya pelestarian terhadap tradisi budaya Saiyang Pattuqduq yang tumbuh, berkembang dan lestari seiring kemajuan peradaban masyarakat Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi barat Indonesia dan bertujuan memperkuat identitas kebudayaan Saiyang Pattuqduq sebagai kekayaan intelektual tradisional masyarakat Mandar utamanya di Kabupaten Polewali Mandar dan Tradisi Budaya Saiyang Pattuqduq dapat menjadi warisan budaya dunia yang diakui oleh UNESCO.
Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Makassar Andi Syamsul Rijal, S, S, M.Hum berharap budaya Saiyang Pattuqduq senantiasa mendapat dukungan dan terus berkembang di Masyarakat Polewali Mandar demi pengajuan nominasi warisan budaya di tingkat internasional yang pada intinya menjadi jati diri bangsa.
Bupati Polewali Mandar,
Andi Ibrahim Masdar mengatakan, Kebudayaan Saiyang Pattuqduq Kabupaten Polewali Mandar hendaknya
dilestarikan dan tidak sampai punah
begitu pun, apresiasi para
penggiat budaya ini.
“Saya apresiasi kepada semua pihak
yang terlibat FSP khususnya Dinas Pendidikan, ini baru awal masih banyak
proses semua persyaratan yang diminta UNESCO dapat dipersiapkan agar warisan budaya kita jangan punah dan
harus digelorakan kedepan dapat
memotivasi pemilik kuda dan penggiatnya agar terus lestari dan dapat dikolaborasikan
budaya mandar passayang-sayang, agar orang Mandar pun dapat mengetahui budaya
tanah kelahirannya.” Sebutnya
Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar,
Andi Masri Masdar menyampaikan, setelah sarung sutera mandar, lopi
sandeq telah di usulkan menjadi budaya warisan dunia untuk yang ketiga Saiyang Pattuqduq menuju warisan dunia.
“Dari awal telah bekerja dengan pengambil kebijakan di tingkat Kementrian dan penggiat budaya daerah ini sehingga dengan koordinasi akhirnya acara ini dapat dihelat dan ada rangkaian acara FGD, telah dipersiapkan dokumen penting sebagai penunjang untuk budaya ini untuk dapat menjadi warisan budaya dunia,” Sebutnya
Putri Afifah seorang
Perwakilan Saiyang Pattuqduq SMPN 3 Wonomulyo
mengaku sangat bangga
berkesempatan ikut serta dalam Festival ini.
“Saya senang
bisa terlibat FSP dengan bisa mencari
pengalaman untuk menuju warisan budaya dunia,” Sebutnya
Salah seorang masyarakat
Polewali Mandar Irwan menuturkan FSP menarik perhatian dan patut dilestarikan melalui even festival pada
setiap tahunnya.
“Ini sangat menarik dan patut dibanggakan oleh masyarakat bahwa kita mempunyai tradisi budaya yang asalnya dari nilai kearifan lokal “ Sebutnya
Selain Festival ini, Saiyang Pattuqduq juga dibahas dalam Focus Group Discussion yang akan dilaksanakan Selasa, 24 mei 2022 di Ruang Pola Kantor Bupati Polewali Mandar. Dalam FGD ini, Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar bersama Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO, Balai Pelestarian Nilai Budaya Makassar, serta para Pemerhati Budaya dan Penggiat Budaya akan berdiskusi untuk mempersiapkan Saiyang Pattuqduq menuju warisan budaya dunia yang diakui oleh UNESCO.
Tim Warta Kominfo SP Polewali Mandar
